Viral Marketing

Written By Nucikal on Wednesday, August 19, 2015 | 2:32 am


Bagaimana jika seandainya anda mampu membuat...

  • Produk Anda di lihat JUTAAN orang, tanpa perlu ngiklan jutaan
  • Website/blog anda dikunjungi RIBUAN orang, tanpa perlu SEO SEO an.
  • Fanspage anda tumbuh dengan cepat, dengan anggaran yang super hemat.

Jawabannya adalah pelajari Viral Marketing.



Viral adalah istilah dimana sebuah konten atau ide menyebar dengan luas dari orang yang satu ke orang yang lain.

Menyebar dari mulut ke mulut. Words of mouth.

Social media seperti Facebook membuat penyebaran konten dan ide jadi lebih mudah.

Karena orang hanya perlu melakukan 1-2 klik untuk membagikan (share) sebuah konten.

Di social media konten menyebar dari klik ke klik. Words of Mouse. :D

Menyebarnya (viral) sebuah konten atau post di social media bisa itu bukanlah suatu kebetulan.

Viral itu diciptakan.

Ada beberapa faktor yang telah terbukti secara ilmiah di balik viralnya sebuah konten.

Seorang profesor yang bernama Jonah Berger,  menganalisa 10 ribu konten selama bertahun tahun dan menemukan ada 6 kunci mengapa sebuah konten bisa menjadi viral, dan mengapa 1 konten lebih viral dari pada konten yang lain.


Beliau menyebutnya dengan 6 Key S . T . E . P . P . S

Yaitu:

S = Social currency
T = Trigger
E = Emotion
P = Public
P = Practical value
= Story

6 Faktor ini dijelasin secara detail di bukunya yang berjudul:

Contagious: Why Things Catch On




Tulisan ini tidak akan membahas 6 Faktor tersebut semuanya.
Karena anda tinggal beli aja bukunya.


Disini saya hanya akan membahas 1 faktor yaitu EMOSI.




EMOSI


Seseorang berbagi karena emosi mereka terpengaruh ketika melihat atau membaca suatu konten.

Ada 2 jenis emosi, yaitu:

  •  POSITIF
    contoh: fans barcelona, ketika melihat jagoan nya juara liga, perasaan merekaseneng bukan main dan mereka akan share berita kemenangan jagoannya dan gak berhenti berhenti ngomongin tentang topik itu.
  • NEGATIF

    contoh: orang yang berjiwa nasionalis, membaca kebijakan2 buruk yang dilakukan oleh pemerintah, mereka merasa marah, lalu mereka share konten tsb, dan gak berhenti berhenti ngomongin tentang topik itu




Kita lihat bahwa emosi positif dan negatif sama2 membuat sebuah konten jadi viral dan sering dibicarakan.


Tapi yang membedakan sebuah konten menjadi LEBIH VIRAL daripada konten yang lain bukanlah jenis emosinya melainkan adalah LEVEL EMOSI nya.



Jonah Berger menyebutnya dengan AROUSAL. (lihat gambar)








Semakin tinggi level emosi yang terlibat, maka semakin tinggi keinginan orang membagikan konten tsb.



Kita dapat membuat konten yang mempengaruhi emosi pembacanya agar konten tersebut menyebar dengan luas.


Tapi masalahnya adalah.. ini adalah 1 hal super susah..


Apalagi jika anda seperti saya....
  • males nulis konten 
  • gak bisa video editing
  • gak bisa bikin gambar2 yang menarik
  • kurang kreatif 
  • sering kali blank dan gak ada ide 

Seringkali udah bertapa 1 hari 1 malam, bahkan hingga berbulan bulan, ide ide pun tak kunjung datang...


Solusinya adalah... Contek Aja!

Ngapain pusing pusing. Manfaatkan Facebook.


Di Facebook, kita bisa mencari...
  • konten2 yang terbukti viral (yang banyak like dan share nya) 
  • yang sesuai dengan sesuatu yang kita tawarkan

Karena ketika orang membagikan sebuah konten yang melibatkan emosi,
EMOSI mereka tsb di-ekspresi-kan dengan KATA KATA
.




Dan kata2 itu bisa kita cari dan kita temukan :D


Misalnya...


Positif  (high arousal):
  • amazing, awesome, incredible, cool, lol, cute, wow, epic, keren, hahaha, wkwkwk, subhanallah, masya allah, dsb
Negatif (high arousal):
  • w*f, wh*t the f*ck, wh*t the h*ll, bast*rd, parah, gila, anjr*t, kampr*t, bangke, sadis, sialan, terkutuk, astaghfirullah, dsb


Kita bisa mencarinya :D



dan pencarian konten di Facebook jadi makin mudah jika menggunakan sebuah tool yang bernama The Graph.




Buat yang belum punya tools nya bisa kesini: https://thegraph.co/live




1. Gunakan Fitur Search STORIES pada The Graph




2. Cari dengan keyword yang Mengekspresikan EMOSI


Kita bisa pake kata kata yang mengekspresikan emosi di atas, di kombinasi dengan topikyang kita cari.

misal: cute cats, amazing talent, lol yoga dsb



3. Jenis Post yang ENGAGING (Mengundang Interaksi)

Setelah kita tau emosi dan topik yang pengen kita cari,
yang perlu di perhatikan adalah JENIS POST yang paling engaging di Facebook yaitu:video, dan photo.





4. Filter berdasarkan WAKTU

Dengan the graph kita bisa memfilter berdasarkan waktu kapan post tersebut di posting.

Jadi kita bisa dapet konten viral yang paling fresh.
atau bahkan kita bisa cari konten2 viral di masa lalu untuk kita post ulang. :D





5. Lihat RASIO Like dan Share

Ini yang paling PENTING.

Dari hasil pengamatan dan percobaan saya sendiri,
yang menentukan konten tersebut jadi viral atau nggak itu BUKAN JUMLAH like, komen atau sharenya.

Karena JUMLAH interaksi itu relatif.

Tergantung reach atau jangkauan dari konten tersebut

Fanspage yang jumlah fans nya banyak pasti dapet jumlah interaksi yang banyak juga di setiap postnya karena reach / jangkauan organik nya besar.

Yang perlu di perhatikan adalah RASIO atau perbandingan jumlah LIKE dengan SHARE.

Suatu post berpotensi viral apabila SHARE di banding LIKE adalah 20% atau lebih.

dan semakin besar rasio tsb, potensi viralnya makin besar.

contoh,
  • Post A: 1000 like, 200 share -> potensi viral.
  • Post B: 1000 like, 1000 share -> viral
  • Post C: 1000 like, 2000 share -> viral banget

Sekali lagi, patokannya bukan jumlah interaksi. Tapi RASIO like dan share.

Dan bila kita nemu post yang berpotensi viral, kita bisa contek post tsb dan boost reach nya dengan di iklanin beberapa dollar aja..

TIPS: Komentar juga membuat sebuah post naik di newsfeed. Sebisa mungkin persuasi audience untuk meninggalkan komentar. Misalnya: "what do you think?" atau "caption it". dsb



6. Target Audience yang sesuai


Setelah kita mendapatkan konten yang tepat, konten tersbut haruslah di lihat oleh orang yg tepat.

Tentunya kalo kita mau ngiklain post yang viral, kita targeting ke ke audience yang sesuai dengan topik tersebut :D

Jangan iklan in video anjing lucu ke audience yusuf mansyur. Gak nyambung :D



KLIK Gambar di bawah ini untuk Melihat DEMONYA



atau link berikut ini: http://bit.ly/demo-cari-viral-konten






Penasaran hasilnya?


1. Meningkatkan jangkauan (reach) fanspage

Ini beberapa post yang pernah saya bikin sendiri maupun saya kopas dari FP sebelah lalu saya iklanin beberapa dollar aja :D










2. Jualan Laris Manis

Sekarang coba bayangin..

Gimana kalo seandainya post kita jadi viral banget, di lihat oleh jutaan orang, terus di dalam nya ada sedikit jualan.. :D

Produk kita di lihat lebih banyak orang dengan biaya iklan yang sangat rendah.







3. Meningkatkan Pengunjung Website / Blog

Klo kita mengharapkan traffic dari search engine,  riset kita adalah mencari keyword yang kompetisinya mudah dan banyak dicari orang.

kemudian kita mengoptimasi keyword tsb sedemikian rupa dan "berharap" bisa masuk halaman pertama google dan traffic mulai berdatangan.

Gimana riset untuk dapet traffic dar social media?

Cari artikel/video yg mendorong banyak interaksi dan banyak di share, ambil ide nya, tulis ulang dan promosikan via Facebook ads.

Lebih sip lagi kalo jago SEO dan jago social media.. dapet traffic nya dari search engine, terus pengunjung nge share ke social media.







4. CTR iklan yang tinggi

Karena konten yang terbukti mengundang interaksi, akan mengundang lebih banyak KLIK.
Itu artinya kita iklan kita mendapatkan lebih banyak klik dengan biaya yang lebih murah.



(screenshot tsb milik salah satu pengguna the graph: Hermawan Anderu)



Menarik bukan?


The Graph telah membantu lebih dari 4253+ internet marketer.
dan diliput secara ekslusif oleh Tech in Asia

Sebuah teknologi karya anak bangsa, yang lahir dari hasil riset selama berbulan2 dengan biaya pengembangan puluhan juta.

Anda hanya butuh 4 menit dan 400 ribuan untuk menikmatinya.
(diskon 40% terbatas hingga jumat, 14 agustus 2015)



Klik gambar bawah ini dan miliki sekarang juga




>> https://thegraph.co/live

sumber:facebook

0 comments :